ORHIBA adalah satu-satunya olah raga badan yang sangat sederhana namun sangat bermanfaat untuk kesehatan jiwa dan raga, bahkan penuh dengan keajaiban yang terkadang sangat sulit dipikirkan secara akal sehat tetapi sudah begitu banyak bukti kesembuhan total yang didapatkan warga ORHIBA, diantaranya penderita sakit jantung, kencing manis, stroek, kanker, tumor, HIV/AIDS, darah tinggi, darah rendah, asma, sulit tidur, sulit punya keturunan, maag, lever, saraf, alergi, termasuk warga yang sakit tanpa terdeksi oleh Dokter (non medis). Dengan melakukan ORHIBA minimal 3x setiap hari maka tubuh akan terasa di-charge kembali sehabis capek bekerja ataupun melakukan aktifitas yang sudah mengeluarkan energy tubuh kita.

ORHIBA is the only body exercise that is very simple but very useful for the health of body and soul, even full of wonders that are sometimes very difficult to think in common sense but it is so much evidence obtained complete recovery ORHIBA citizens, including people with heart disease, diabetes, stroek, HIV / AIDS, high tention, lower tention, cancer, asthma, difficulty sleeping, ulcers, liver, nerves, allergies, including non medical diseases. By doing ORHIBA least 3 times per day then your body will feel better than before, and having good healthy everyday. We will feel like a battery that is after re-charged.

ORHIBA adalah olahraga yang sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja, tua, muda, anak-anak, di mana saja, kapan saja. Dapat dipraktekkan oleh orang yang sehat maupun yang menderita gangguan kesehatan.

Setiap orang yang sudah mampu melakukan ORHIBA dengan benar dan baik, boleh mengajarkan kepada orang lain, bahkan dianjurkan untuk mengajak keluarga, teman-teman maupun siapa saja untuk memanfaatkan olah raga “Hidup” ini. Barangsiapa melakukan ORHIBA secara teratur dan tekun akan dapat meningkatkan taraf kesehatan, menambah daya tahan tubuh dan membebaskan diri dari gangguan fisik dan mental, serta mendapat peluang untuk menikmati umur panjang dalam keadaan sehat.

Ayo ikut ORHIBA jangan tunggu sakit.

Terima kasih,


Salam ASIH DALAM

PERSATUAN HIDUP


free counters
Free counters
PENGUMUMAN: Bagi masyarakat yang ingin berlatih ORHIBA silahkan datang langsung setiap minggu pagi di Eks. Pelabuhan Buleleng atau di Pantai Girimas setiap kamis sore jam 18.00Wita

Minggu, 23 Desember 2012

Pertemuan Besar ORHIBA se-Kabupaten Buleleng di Taman Kota Singaraja

Sekitar 1350 warga orhiba sangat antusias turut hadir dalam acara olahraga bersama dan interaksi warga seluruh Kabupaten Buleleng bertempat di Taman Kota Singaraja pada hari Minggu, 23-Des-2012  Pkl. 08.00WITA  sd. 12.30WITA  dimana mengundang Bapak Bupati dan Muspida Kab. Buleleng serta instansi terkait.  Semoga semakin banyak lagi warga masyarakat Buleleng khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya yang ikut melakukan orhiba sebagai sarana memelihara kesehatan OTOTERAPI dengan cara yang mudah dan tanpa butuh biaya namun sangat terasa manfaatnya.

Kamis, 01 November 2012

Bagaimana bersyukur dalam hidup ?

Bersyukur adalah sebuah rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam atas sebuah pemberian Yang Maha Kuasa, entah bagaimana bentuk dan rupa pemberian itu, karena dengan rasa syukur yang kita rasakan akan kehidupan kita, kesuksesan itu pada esensinya sudah tidak perlu lagi kita cari, ia sudah ada di sini, di hidup kita saat ini pula.

ORHIBA memberikan pemahaman tentang jalan yang sangat mudah bagaimana kita dapat mengucapkan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta yaitu dengan selalu mencintai diri, mengasihi diri, dan memuliakan badan daging sebagai ciptaan yang paling sempurna. Kesuksesan adalah bukan tujuan hidup karena memang tidak perlu dicari, tetapi bagaimana memlihara badan jasmani agar senantiasa sehat fisik dan mental adalah yang paling utama dan paling tinggi. Dengan mengasihi diri berarti kita telah mengasihi Tuhan. Selamat berjuang untuk tujuan yang mulai…….

Jumat, 12 Oktober 2012

ORHIBA adalah Jalan untuk Hidup



Umur manusia dari jaman ke jaman kian menurun , dimana pada jaman satyayuga umur manusia rata-rata 4000th dan bahkan konon ada yg sampai 100ribu tahun, tetapi pada jaman ini “kaliyuga” umur manusia hanya rata-rata 70 sd. 100 tahun saja. 

Semakin panjang usia seseorang dianggap semakin bagus, tentu kalau ia hidup dengan kondisi sehat. Karena itu usaha manusia di dunia ini banyak diarahkan untuk mencapai umur panjang dan kondisi yang sehat. Bahkan salah satu ukuran maju tidaknya suatu negara diukur dari angka rata-rata harapan hidup warganya. Kabar baiknya, sering usaha manusia untuk memperpanjang umur itu berhasil. Manusia saat ini bisa dengan mudah mengatasi penyakit tetanus yang seratusan tahun yang lalu mungkin dapat mengancam jiwa. Kecanggihan tehnologi kedokteran mampu membuat saluran arteri darah yang mampet jadi lancar lagi misalnya. Dan masih banyak lagi pencapaian manusia supaya bisa hidup makin panjang umur dan sehat. Kabar buruknya, apapun kemajuan yang dibuat manusia sebetulnya relatif sementara sifatnya, dan hanya bersifat menunda kematian.

Sementara itu persoalan diluar tubuh manusia juga banyak. Di luar sana bertebaran bakteri dan berbagai macam virus yang siap menghantar berbagai macam penyakit ke dalam tubuh manusia.

Orang yang percaya teori penciptaan dapat bertanya, kenapa Tuhan menciptakan bakteri dan virus? Sedangkan orang yang percaya teori evolusi mungkin dapat bertanya; kenapa ada organisme yang dapat berevolusi sedemikian kompleks seperti manusia dan ada yang “mentok” tetap menjadi bakteri?

Dan kenapa manusia bermusuhan dengan sekelompok bakteri, sementara itu juga dapat bersahabat dengan sekelompok bakteri lainnya (ingat minuman fermentasi yang dipromosikan mengandung bakteri bersahabat)?

Kenapa juga proses tersebut tidak mengarah kepada keserasian seluruh mahluk hidup, termasuk manusia dan bakteri dapat hidup berdampingan- dan situasi-situasi lainnya yang mendukung mahluk hidup untuk semakin memperpanjang umurnya.

Bakteri dan virus justru makin berkembang dan makin beragam, seolah-olah berlomba dengan kemampuan manusia untuk menemukan obat pemberantasnya. Belum lagi kalau kita membicarakan soal gravitasi, energi panas, dingin atau faktor-faktor alam lainnya yang dapat mempercepat kematian manusia. Bahkan tata surya kita peredarannya disusun/tersusun sedemikian rupa sehingga selalu ada bahaya planet kita ini tertabrak oleh meteor atau benda angkasa lainnya.

Sejak manusia hidup maka saat itu pula selalu membutuhkan makanan. Disain dari tubuh manusia, perutnya, pencernaannya, membutuhkan pasokan mahluk hidup lain supaya dapat bertahan hidup. Dari jaman nenek moyang kita seolah sudah dirancang untuk membunuh mahluk hidup lain. Apakah kita ditakdirkan untuk menghisap energi dari mahluk lain supaya dapat bertahan hidup. Kita seakan menjadi sarana agar mahluk lain menemui kematiannya. Dan karena manusia merupakan mahluk paling pintar, ia menjadi mahluk paling banyak membawa kematian bagi mahluk lainnya. Ironisnya, manusia justru seringkali menemui kematian oleh mahluk-mahluk yang paling tidak berakal; bakteri dan virus.  Bahkan penemuan alat-alat canggih pun seperti halnya kendaraan, senjata, alat tranportasi dan lain-lain sudah menjadi ancaman hidup manusia setiap waktu.

Semua diatas memunculkan pertanyaan abadi, mengapa kita harus mati? Dan lebih lagi, kenapa kita harus hidup pada awalnya? Ini mirip pertanyaan orang bercinta yang patah hati: “Bukan perpisahan yang aku sesali, tapi kenapa kita harus bertemu pada awalnya”. Saya tidak tahu apakah sudah ada yang mampu menyediakan jawabnya secara ilmiah. Sementara sejumlah orang mencoba menawarkan jawabannya secara spiritual atau lewat agama.  

Kisah MITOLOGI menceritakan sejak awal manusia diciptakan oleh Tuhan sesungguhnya sangat bahagia, berkecukupan dan tanpa kesusahan di suatu tempat yang damai sampai suatu saat mereka mereka diusir karena makan buah dari pohon terlarang, yaitu pohon pengetahuan.

Ketika Tuhan tahu bahwa manusia telah makan buah dari pohon pengetahuan, Ia mengusir manusia dari tempat itu, dan meletakkan sejumlah penjaga untuk menjaga tempat tersebut agar manusia tidak sampai memakan buah pohon terlarang yang lainnya (pohon kehidupan) karena telah memakan buah pohon pengetahuan.

Dari kisah mitologis diatas kita dapat mengira-ngira sebabnya manusia bisa mengembangkan ilmu pengetahuan sampai pada taraf yang mengagumkan, namun tidak dapat memperoleh hidup yang kekal. 

Tentu penjelasan mitologis diatas tidak banyak membantu untuk saat ini, ia tetaplah penjelasan yang mengandung misteri. Yang bisa kita gali dari mitologi itu ialah orang jaman dulu pun telah memikirkan persoalan kehidupan dan kematian, lengkap dengan pertanyaan mengapa manusia harus hidup sedemikian rupa diatas bumi.

Kira-kira apa yang terjadi kalau manusia sempat makan juga buah dari pohon kehidupan, apakah ia tidak akan mati-mati?  Apakah lantas bakteri dan virus akan hilang? Apakah gravitasi atau panas atau energi lainnya tidak akan berpotensi membawa kematian pada manusia? Apakah letak tata surya akan berubah sehingga tidak ada lagi meteorit yang mengancam menabrak bumi? Lucu rasanya jika lantas semua kondisi diatas otomatis berubah hanya karena kita memakan buah kehidupan.


AYO LAKUKAN ORHIBA PENUH CINTA KASIH, KARENA HANYA DENGAN CARA DEMIKIAN KITA DAPAT MENYEMPURNAKAN BADAN JASMANI KITA UNTUK TERBEBAS DARI GANGGUAN FISIK DAN MENTAL. SEMOGA POHON KEHIDUPAN ITU TERCIPTA KEMBALI.


Penulis:  Gede Suprayadnya

Minggu, 23 September 2012

Setelah 8tahun menikah, akhirnya bisa punya anak berkat ORHIBA (Video Kesaksian)

 
Dalam kesempatan sebuah acara pertemuan besar ORHIBA di gedung kesenian Gde Manik tanggal 11-Agustus-2012 Pak Gede Kertiasa yang bertempat tinggal di dusun Tenaon, Desa Alasangker yang saat ini menjabat sebagai ketua yayasan Orhiba Buleleng menceritakan pengalamannya hidupnya sampai akhirnya bertemu dengan ORHIBA, yang kemudian memberikannya keajaiban sehingga bisa menjadi seorang bapak setelah delapan tahun menikah.
 


Jumat, 14 September 2012

Sebuah karunia ciptaan Tuhan yang sangat rumit, ajaib, sangat sempurna, paling keramat, dan harus dimuliakan.

Organ tubuh manusia adalah merupakan satu kesatuan yang mana saling terkait satu sama lainnya, jika satu organ saja mengalami gangguan maka akan mengakibatkan organ yang lainnya pun ikut merasakan dampaknya.  Ilmu kedoteran yang sudah berabad-abad dipelajari ternyata belum dapat mengungkapkan seluruh misteri organ tubuh manusia, ilmu kedokteran hanya mampu melakukan pengobatan atau penyembuhan pada organ tubuh yang rusak/sakit saja walaupun terkadang justru dapat berdampak pada munculnya kerusakan organ tubuh yang lainnya cepat atau lambat.

Lalu bagaimanakah dengan orhiba??? Dari sekian banyak kesaksian-kesaksian warga yang sembuh dari sakit yg terkadang sudah divonis ataupun ditolak oleh dokter seperti STROKE, KANKER, TUMOR, GAGAL GINJAL, dll. ternyata orhiba mampu menolong.

Apakah ini keyakinan??? Asalkan mau mencoba untuk melakukannya terlebih dahulu maka terkadang keyakinan pun akan timbul perlahan seiring manfaat yg dirasakan. Dan kemudian keyakinan itupun akan bertumbuh dan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan badan daging menuju kwalitas yang lebih baik.  Begitulah Tuhan telah memberikan jalan untuk menyempurnakan badan jasmani kita melalui orhiba sehingga dapat menyehatkan jiwa dan raga.


Rabu, 12 September 2012

Gagal ginjal, jantung bocor, dan sudah sempat cuci darah di RSUP Sanglah-Dps, akhirnya sembuh berkat ORHIBA.


Kadek Sukerata nama seorang bapak yang berprofesi sebagai guru olahraga di daerah transmigrasi di Pulau Buton-Sulawesi dan masih satu keluarga dengan kami, suatu hari terdengar kabar bahwa dia mengalami sakit yang cukup parah sehingga harus dirujuk ke RSUP Sanglah-Dps karena mengalami gagal ginjal dan jantung bocor.  Kami sekeluarga merasa iba dan kasihan mendengarnya karena umurnya masih cukup muda sebaya dengan saya 41th, saya coba hubungi lewat telepon dan saya sarankan untuk melakukan orhiba. 
 
Beberapa hari setelah itu dikabarkan bahwa dia (Kadek Sukerata) sudah berangkat ke Bali dan namun langsung menuju RSUP Sanglah – Denpasar tanpa singgah ke kampung kelahirannya di desa Penglatan, keseokan harinya oleh pihak dokter rumah sakit langsung mengambil tindakan cuci darah dan sudah dilakukan 2x cuci darah dalam seminggu, namun dia sangat merasa kesakitan yang luar biasa, lemas tidak punya tenaga dan sering muntah-muntah (ingin tidur terus).

Akhirnya dia sendiri memutuskan untuk pulang sekaligus berniat melakukan orhiba setelah saya sempat ceritakan bahwa sepupu saya Gede Kondra (42th)  juga mengalami sakit yang hampir sama dan saya sendiri yang disuruh mengantarkannya langsung ke RSUP Sanglah padahal sudah saya sarankan sebelumnya untuk lakukan orhiba.  Tetapi setelah  2 minggu di RSUP Sanglah dokter menyarankan untuk operasi pengangkatan ginjal karena batu ginjal yang banyak di posisi kanan & kiri, diapun merasa ketakutan dan memutuskan untuk mengikuti jalan orhiba, setahun sudah dia terbebas dari gangguan sakit mual muntah, keluhan sakit pinggangnya dan diapun sudah bisa bekerja kembali seperti sebelumnya.

Setelah Kadek Sukerata datang, sengaja saya datangkan seorang pelatih orhiba dari desa Munduk Bpk. Gede Adnyana   untuk melatih langsung ke rumahnya.  Selama tiga hari mual dan muntahnya masih dirasakan persis seperti saat cuci darah, namun setelah minggu kedua selera makannya pun mulai membaik dan tidak muntah-muntah lagi, alhasil setelah sebulan melakukan orhiba secara rutin 5x sehari akhirnya kesehatannya kembali normal dan bugar.  Sekarang dia sudah kembali ke Pulau Buton – Sulawesi untuk malakukan kewajibannya sebagai seorang guru olahraga.  Kami sangat terheran-heran begitu mudahnya orhiba menyelesaikan masalah, betul-betul karunia Tuhan yang tak ternilai.


Jumat, 31 Agustus 2012

Jadwal Olahraga Bersama (Pertemuan) di Buleleng

Demi untuk mengembangkan terus ORHIBA di kabupaten buleleng khususnya, maka pembina dan pengurus orhiba kabupaten buleleng telah membuat jadwal pertemuan (olahraga bersama) rutin setiap minggu di masing-masing kecamatan yang ada yaitu pada :
  • Hari Senin :  di Kec. Busungbiu (dirumah Pak Made Lastra Hp. 082146171228) Pkl.19.00Wita
  • Hari Selasa : di Kec.Banjar (dirumah Pak Kadek Swabawa Hp. 085237284172) Pkl. 19.00Wita
  • Hari Rabu :  di Kec. Seririt (dirumah Pak Wayan Segara - Samudra Indah, Pak Gede Rangdu)
  • Hari Kamis :  di Kec. Buleleng :
    1. dirumah Pak Gede Suprayadnya Hp. 081338558261 (dusun Sanih, desa Penglatan)
    2. dirumah pak Gede Kertiyasa Hp. 085792559008 (dusun Tenaon, desa Alasangker)
    3. dirumah Ibu Murni Hp. 082145869486 (Yeh Taluh, Jl. Pulau Batam)
    4. dirumah Pak Komang Puja Hp. 087762952462 (Yeh Taluh, Jl. WR. Supratman)

Senin, 13 Agustus 2012

Pertemuan Besar ORHIBA & Peringatan Turunnya Wahyu di Gedung Kesenian Gde Manik - Singaraja


Bertempat di gedung kesenian GDE MANIK Jl. Udayana - Singaraja, sabtu 11-Agustus-2012 telah digelar acara pertemuan besar tiga bulanan dan sekaligus peringatan turunnya wahyu orhiba, dengan dihadiri oleh Bapak Wakil Bupati Buleleng Bpk. dr. Sudjitra dan jajarannya, Ketua Yayasan ORHIBA Pusat Bpk. Haji Sofyan, Ibu Sita Sudjono (sekertaris Yayasan Pusat), Bpk. Made Yastina (ketua Litbang ORHIBA), dr. June Luhulima (peneliti ORHIBA Pusat),  dan beberapa senior dari Jember & Jawa Barat.  Sekitar 800org warga orhiba sangat antusias mengikuti acara tersebut sampai selesai, dengan harapan bahwa semakin banyak masyarakat umum mengerti tentang pentingnya menjaga kesehatan/memuliakan badan jasmani yaitu dengan melakukan ORHIBA.

Kamis, 09 Agustus 2012

Pertemuan Besar ORHIBA dan Peringatan Turunnya Wahyu

Sabtu, 11-Agustus-2012 Pkl. 09.00 s/d. selesai bertempat di Gedung Kesenian GDE MANIK Jl. Udayana - Singaraja - Bali  akan digelar kegiatan pertemuan besar tiga bulanan dengan warga orhiba kabupaten buleleng dan beberapa undangan dari luar kabupaten buleleng, dan sekaligus pula mengundang para pengurus dan senior Yayasan ORHIBA Pusat - Jakarta.  Kepada semua masyarakat yang ingin hidup sehat dengan mudah dan GRATIS tetapi terbukti menyembuhkan & menyehatkan.......silahkan datang langsung ya.

Jumat, 22 Juni 2012

Tumor Leher sembuh tanpa operasi berkat ORHIBA

Seorang bapak paruh baya dari desa Munduk - Singaraja menderita tumur di leher sebesar telur itik menuturkan bahwa semenjak beberapa minggu ikut orhiba tumor leher yg dia derita akhirnya pecah sendiri tanpa operasi, dan sekarang sudah sembuh tanpa bekas.

Kamis, 31 Mei 2012

Arti Hidup Baru dalam ORHIBA

HIDUP BARU


Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa peradaban dunia lama akan berakhir sudah sangat jelas dan nyata. Di seluruh dunia terjadi kekacauan dan kehancuran-kehancuran. Perang yang ditimbulkan untuk menyudahi suatu perselisihan mengobarkan pertikaian-pertikaian baru. Tindakan-tindakan guna menegakkan hukum dan ketertiban disambut dengan agitasi dan teror yang mengakibatkan pertumpahan darah di mana-mana.

Manusia yang berbeda warna kulitnya saling bersengketa. Yang berlainan agama atau keyakinannya saling berselisih paham, bahkan warga dari suatu negara saling berkelahi. Kelaparan dan penyakit diderita oleh sebagian besar umat manusia, dekadensi moral, korupsi dan kejahatan di segala bidang merajalela. Pemberontakan-pemberontakan, kerusuhan-kerusuhan, serta kelakuan-kelakuan yang tak wajar di kalangan orang tua maupun muda serta kenakalan anak-anak merupakan ancaman bagi masyarakat yang cinta damai.

Kehidupan menjadi serba tidak pasti, hari depan manusia penuh dengan keprihatinan dan kecemasan. Semua itu pertanda bahwa dunia sedang mengalami masa transisi. Yang baru harus menggantikan yang telah lapuk. Pembaharuan merupakan proses alam, sebagaimana perubahan adalah hukum alam.

Kebanyakan manusia tidak menyadari bahwa mereka sedang berdiri di ambang pintu zaman baru, bahwa kehidupan yang berbeda dengan yang sekarang pasti akan terwujud, yaitu HIDUP BARU.

ORHIBA adalah singkatan dari OLAH RAGA HIDUP BARU. Tujuan dari latihan  ORHIBA adalah untuk membantu manusia agar ia dapat mengatasi masa transisi itu dengan baik. Dengan meningkatkan daya tahan tubuh, menambah tenaga hidup, badan jasmaninya akan senantiasa sehat, kuat dan HIDUP. Dengan demikian tidak akan mudah terpengaruh oleh keadaan apa pun yang terjadi, tak goyah oleh perasaan ataupun pikiran-pikiran kalut yang melanda diri.

Pada umumnya manusia menganggap remeh badan jasmaninya. Kecuali untuk memenuhi kepuasan nafsu rendahnya, badan manusia sering dianggap kurang penting. Badan senantiasa melayani keinginan-keinginan kita dengan patuh dan penuh kepasrahan, padahal tanpa badan yang sehat, pikiran kita tidak dapat berfungsi dengan baik. Sedikit saja timbul rasa sakit, pikiran menjadi terganggu. Hubungan antara pikiran, perasaan dan badan jasmani adalah sangat berkaitan.

Setiap orang yang melakukan latihan ORHIBA dengan tekun dan teratur akan merasakan perubahan besar di dalam dirinya. Kesehatannya akan bertambah baik dan segala keluhan serta gangguan penyakitnya akan berangsur-angsur hilang. Pikiran menjadi tenang, timbul perasaan damai dan semangat hidup yang baru.

ORHIBA melatih kita untuk lebih sering memberi perhatian secara khusus kepada badan jasmani, serta menimbulkan kesadaran bahwa badan adalah milik kita yang sangat penting dan berharga, yang akhirnya akan membuka tirai bahwa BADAN MANUSIA adalah sangat ajaib.

Retnowati Sudjono (Alm.) (dicopy dari: www.orhiba-pusat.com)

Arti dari lambang ORHIBA

WARNA BIRU DAN PUTIH : 

BIRU melambangkan sifat DAYA KREATIF YANG HIDUP. PUTIH melambangkan sifat KESUCIAN - KERENDAHAN HATI (CINTA KASIH). Jelasnya bahwa sudah sepatutnya dan wajar manusia hidup dengan segala kerendahan hati, akan tetapi disamping itu aktif dengan ide amal / perbuatan yang kreatif dan menghidupkan (NYATA dan MEMBANGUN) demi kebahagiaan, dan kesejahteraan hidup segala INSAN – dan ALAM SEMESTA 

BENTUK LINGKARAN BULAT
Dari tanda lingkaran BULAT itu, seyogyanya setiap manusia sadar akan (KEBULATAN) Persatuan PERSAUDARAAN-KEKELUARGAAN, Persatuan PENGABDIAN. Demi terwujudnya amanat KEBENARAN TUHAN, KEBENARAN ALAM SEMESTA, DAN KEBENARAN MANUSIA.

Lingkaran Pertama:  berarti bahwa warga orhiba sudah semestinya dalam satu keyakinan.

Lingkaran Kedua: berarti bahwa warga orhiba semestinya bersatu dalam persaudaraan & kekeluargaan.

Lingkaran Ketiga:  berarti bahwa warga orhiba satu dalam pengabdian.

SEGITIGA :
Merupakan lambang manusia yang mana terdiri dari tiga unsur (BADAN, ROH, DAN JIWA), namun jika unsur badan jasmani sakit atau mati maka ROH & JIWA pasti akan meninggalkannya, dan menjaga keseimbangan antara ketiganya harus dilakukan dengan baik.

Selasa, 29 Mei 2012

ORHIBA adalah merupakan olahraga OTOTERAPI.


Orhiba adalah olahraga yang sangat unik, kenapa demikian ???  Orhiba merupakan olahraga ototerapi dalam artian siapapun yang melakukan olahraga ini maka dirinya akan dapat merasakan langsung manfaatnya untuk kesehatannya atau dengan kata lain mereka dapat menyembuhkan dirinya sendiri.  Tetapi, menjaga kesehatan adalah bukan tujuan orhiba yang utama tetapi lebih dari itu orhiba juga dapat menyelematkan diri dan keluarga.  Lalu pertanyaannya bagaimanakah kita bisa menyelamatkan keluarga kita dari sakit maupun celaka??? Caranya adalah sangat gampang yaitu dengan cara selalu membayangkan wajah anak atau istri pada setiap melakukan orhiba, sehingga akan dapat membantu penormalan badan jasmaninya serta menghindarkan dari celaka/bahaya apapun. Namun demikian jika sekiranya keluarga sudah bisa melakukan orhiba maka hal ini tak diperlukan lagi karena orhiba bukan perdukunan untuk menyembuhkan orang lain, tetapi sekali lagi OTOTERAPI.

Minggu, 27 Mei 2012

Kaki lumpuh dan tidak bisa kencing selama 17bulan, tapi akhirnya sembuh berkat ORHIBA

Inilah kisah nyata seorang Bapak bernama Wayan Sudarta dari desa Umejero - Singaraja, beliau sempat terjatuh dari pohon dan akhirnya tidak bisa kemana-mana dan kencingpun harus menggunakan selang, berbagai cara sudah ditempuhnya dari berobat ke dokter maupun ke paranormal (dukun pijat) tapi selama 17bln beliau tak ada perubahan.  Dan sampai sauatu hari temannya mengajaknya untuk ikut orhiba, singkat cerita akhirnya beliau bisa sembuh seperti sediakala hanya dengan melakukan orhiba.  Demikianlah penuturan beliau langsung pada tanggal 27-Mei-2012 disela-sela pertemuan besar tiga bulanan di desa Umejoro - Buleleng.

Kanker kelenjar getah bening sembuh berkat ORHIBA

Ibu Sri Ariani seorang ibu rumahtangga dari desa Munduk - Singaraja menuturkan bahwa oleh dokter beliau divonis terkena kanker kelenjar getah bening, dan sudah berobat kesana kemari termasuk ke paranormal namun tak kunjung ada perubahan dimana benjolan di lehernya kian mengganggu hidupnya.  Sampai suatu ketika seorang temannya menyarankan untuk mencoba melakukan orhiba, dan hanya beberapa bulan saja perubahan kesehatannya mulai terasa, sedikit demi sedikit benjolan di lehernya kian mengecil, sakit yang dirasakan kian menghilang walaupun saat itu beliau hanya melakukan orhiba 3x sehari (210 putaran saja).  Semakin semangat beliau akhirnya bisa meningkatkan orhiba nya sampai 5x sehari (500 putaran),  alhasil benjolan di lehernya sudah sembuh (hilang) tanpa bekas.  Demikianlah kesaksian nyata dari Ibu Sri Ariani yang sedang hamil disela-sela acara pertemuan besar tiga bulanan di desa Umejero - Singaraja.

Jumat, 25 Mei 2012

ORHIBA dapat mengatasi penyakit non medis

Ni Eka Sari (+ 35 tahun), seorang penari dari Desa Ketewel, Sukawati, Gianyar, Bali, mempunyai pengalaman ketika masih berumur 14 tahun (1982). Pada suatu malam setelah menari tari topeng yang dianggap sacral oleh masyarakat desa tsb. Hilang tenaga dan lumpuh separuh badan. Ketika diajak berlatih ORHIBA, dari lutut kirinya keluar potongan-potongan bamboo 4 cm disertai pendarahan. Setelah berlatih ORHIBA semampunya, sakitnya hilang seketika dan tenaganya pulih kembali.

Jumat, 18 Mei 2012

Anak lumpuh sembuh berkat ORHIBA.


Kisah nyata seorang ibu rumah tangga bernama Ibu Siti (Ibu Amel) yang berasal dari desa Munduk – Singaraja – Bali, dimana mempunyai anak perempuan yang mana sejak lahir sudah mengalami kelumpuhan, berbagai usaha telah ditempuhnya baik ke dokter maupun ke dukun namun bertahun-tahun belum juga ada hasil, sampai suatu ketika dari informasi tetangga satu desanya menyarankan untuk mencoba ikut orhiba.  Mula-mulanya ibu Siti agak heran karena yang disuruh melakukan orhiba bukan anaknya yang sakit tetapi dirinya sendiri, tetapi hanya bebarapa minggu dengan sangat ajaib anaknya yg sakit sudah mulai bisa berdiri dan ibu Siti tak puas sampai disana akhirnya terus memperkuat olahraganya sambil membayangkan anaknya yg sakit untuk bisa berjalan normal.  Dan singkat cerita akhirnya hanya beberapa bulan saja anaknya yang lumpuh kembali bisa berjalan bahkan berlarian.  

Tetapi lain cerita anaknya yang laki-laki sempat terkena setrum listrik dari kabel langsung jaringan induk yang melintas di persawahan akibat rebah, tetapi anehnya walaupun anaknya sempat pingsan tidak bergerak dengan wajah membiru, ibu Siti bisa teringat untuk melakukan olahraga orhiba pada saat itu juga dan alhasil anaknya pun langsung hidup lagi.
 (Keterangan foto:  anaknya dipangku, gemuk dan sehat)

Rabu, 16 Mei 2012

Akhirnya bisa punya anak berkat ORHIBA.

Inilah kisah seorang pasutri bapak Gede Kertiasa Hp.085792559008 (seorang perawat puskesmas) dan ibu Komang Deni yang bertempat tinggal di dusun Tenaon, desa Alasangker, Singaraja  dimana hampir 8(delapan) tahun menikah tetapi tidak kunjung pula diberikan momongan anak walaupun sudah menempuh berbagai cara baik cek dokter spesialis maupun pergi ke paranormal terkenal di Bali, akhirnya oleh seorang temannya disarankan untuk mencoba ikut orhiba dan beliau berdua langsung mencari pelatih orhiba namun dengan tujuan awal hanya menjaga kesehatannya tetapi setelah mengikuti latihan orhiba 6(enam) bulan ternyata sang istri tiba-tiba muntah-muntah dan oleh karena suaminya seorang perawat diketahuilah istrinya sudah positif hamil.  Singkat cerita sekarang anaknya yang berkelamin perempuan sudah lahir dengan normal, saat ini bapak Gede Kertiasa bersama pelatih-pelatih senior selalu berusaha menyebarluaskan orhiba ini kepada masyarakat setempat dengan harapan bisa membantu mereka meringankan beban hidup dengan menjaga kesehatan secara sangat mudah dan gratis.  
(keterangan foto:  Gede Kertiasa, bawa tas pinggang)

Kamis, 03 Mei 2012

Pintarnya Kanker Paru-Paru


Pepatah mengatakan, "gajah mati meninggalkan gading, macan mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama". Nama dalam pepatah ini adalah nama baik atau buruk, yang akan selalu dikenang oleh masyarakat karena perbuatan.

Endang Rahayu Sedyaningsih, mantan Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu II, yang meninggal pada 2 Mei 2012 pukul 11.45 WIB, karena
kanker paru-paru, sepertinya, masuk dalam pepatah itu. Kerja keras dan pengabdiannya, telah mengukir nama baiknya, dan mungkin akan selalu dikenang banyak orang.

Mereka yang mengenalnya tidak asing mengenai kerja keras dan pengabdiannya. Bagi yang tidak terlalu mengenalnya barangkali teperanjat ketika begitu banyak pujian bagi almarhumah atas jasa dan dedikasi terhadap bangsa dan negara selama hidupnya. Sayangnya, haru disampaikan setelah Endang berpulang ke dunia lain.

Walaupun dirinya sudah tahu mengidap kanker paru-paru, tetapi semangat dan kerja kerasnya sangat luar biasa dalam menjalankan tugasnya bahkan beliau pernah mengatakan di sela-sela seminarnya bahwa sakit yang beliau hadapi (kanker paru-paru) sangat pintar, beliau merasa seperti kejar-kejaran dengan penyakitnya, tembak sini muncul sana ungkapnya sambil tertawa kecil.

Kita sebagai generasi penerusnya seharusnya dapat mengambil tauladan kerja keras dan semangat dari sosok Ibu Endang sekaligus dapat juga mengambil hikmahnya bahwa sesungguhnya serangan penyakit tidak pernah memilih-milih  orang kaya atau miskin, pejabat atau rakyat jelata, semuanya sangat rentan kena penyakit walaupun sudah diikuti dengan perkembangan teknologi kedokteran yang sangat luar biasa.

Terlepas dari semua itu kita sebagai umat manusia seharusnya mulai sadar bahwa menjaga kesehatan adalah yang terpenting diatas segala-galanya. Harta benda atau kekayaan, mobil mewah, rumah besar, jabatan tinggi, pekerjaan bagus, makanan enak, istri cantik,  tidak akan berarti apa-apa jika tubuh (badan jasmani) kita mengalami sakit.

Tuhan telah memberikan jalan yang sangat mudah, dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, tidak butuh peralatan apapun untuk menjadikan badan jasmani menjadi sehat selamanya tanpa obat sekalipun yaitu dengan hanya melakukan ORHIBA (olah raga hidup baru).  Orhiba dapat dilakukan oleh semua usia baik anak-anak, orang muda, orang lanjut usia, bahkan ibu-ibu hamil, dapat dilakukan oleh orang-orang sakit berat, sakit kambuhan, dan terlebih lagi kepada orang-orang yang sehat, karena semuanya akan melalui proses penormalan badan jasmaninya yang sangat luar biasa yang terkadang tidak dapat dipikirkan secara akal sehat.  Seperti contoh bagaimanakah seorang ibu yang sudah divonis menderita kanker rahim stadium 4 bisa sembuh kembali kurang dari satu bulan melakukan orhiba?  Seorang bapak yang menderita kencing manis dan darah tinggi selama 5tahun, dapat disembuhkan hanya dalam 3minggu saja?  Seorang bapak yang patah tulang tangan dan kaki jatuh dari atap bangunan, dan sudah disarankan untuk operasi tetapi dengan melakukan orhiba 2bulan saja, akhirnya tangan & kakinya dapat normal kembali seperti tidak pernah patah sama sekali?

Ya, kanker paru-paru memang pintar tetapi Tuhan sudah menciptakan kita sebagai mahluk hidup yang paling sempurna dengan memberikan kita pikiran, jadi sudah semestinya lebih pintar dari apapun. Ayo lakukan orhiba mulai hari ini juga, jangan tunggu sampai sakit dulu baru ikut !!!.