Bertempat di gedung Laksmi Graha Singaraja, Yayasan Orhiba Buleleng menggelar acara Seminar Orhiba pada hari Jumat 26-Mei-2023 yang diikuti oleh sekitar 800 orang peserta dan undangan dari DPRD, dan Pemda Buleleng. Adapun tujuan diadakannya seminar seperti yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Orhiba Kabupaten Buleleng Gede Kertiyasa yaitu untuk lebih memperkenalkan Orhiba ditengah masyarakat sebagai olahraga kesehatan yang paling mudah, murah, dan menyehatkan. Disamping itu pula dengan diadakannya seminar dimaksud bisa menepis isu-isu negatf tentang Orhiba yang dulunya pernah berkembang pesat di Bali di tahun 60an - 70an dimana Orhiba yang diajarkan saat ini hanya bertujuan mencari sehat baik fisik maupun mental, karena kesehatan adalah harta yang paling berharga sesungguhnya, dan kesehatan juga adalah modalnya kebahagiaan imbuhnya.
Dalam seminar Orhiba yang perdana kali ini, seorang praktisi kedokteran dan kesehatan yaitu dr. Ketut Putra Sedana, SpOG. atau yang lebih dikenal sebagai dr. Caput berkesempatan menjadi narasumber, selain dua narasumber yang lain yaitu dr. June Luhulima dari Jakarta dan Gede Kertiyasa. Lebih lanjut dr. Caput menyampaikan kepada seluruh peserta seminar bahwa Orhiba bukan hanya olahraga tetapi juga mengandung nilai spiritual yang tinggi, Orhiba adalah olahraga yang komplit dapat menyehatkan tiga hal penting yaitu badan jasmani, jiwa dan rohani.
Disisi lain narasumber Gede Kertiyasa yang juga merupakan Ketua Yayasan Orhiba Buleleng, menegaskan bahwa Orhiba adalah olahraga kesehatan yang betul-betul dapat meringankan beban pemerintah ditengah biaya berobat yang mahal, karena sudah terbukti ribuan masyakarat yang dulunya alami sakit berat seperti diabetes, ginjal, jantung, stroke, kanker, dll bisa sembuh seperti sedia kala tanpa obat.
Untuk lebih meyakinkan kepada seluruh peserta seminar yang hadir, beberapa anggota Orhiba Buleleng berkesempatan untuk memnberikan testimoninya antara lain:
1. Pak Putu Raksa Sulaksana yang dikenal sebagai Liku Buleleng dari desa Sari Mekar memberikan testimoni yang awalnya pernah alami sakit stroke tidak bisa bicara alias kolok, namun dengan tekun setia Orhiba akhirnya sekarang bisa kembali menghibur penonton sampai keluar Bali.
2. Pak Nengah Sarjana pensiunan TNI dari desa Jinengdalem, juga pernah alami stroke tidak bisa berjalan namun setelah bertemu Orhiba dan melakukannya maka secara perlahan bisa berjalan normal kembali dan bisa berbicara lancar kembali.
3. Pak Gede Susrama dari desa Kubutambahan seorang Pensiunan Polisi, pernah alami sakit kaki yang luar biasa sampai kesulitan tidur akhirnya bisa sembuh normal hanya dengan melakukan Orhiba, dan kini selalu rajin hadir dalam setiap pertemuan Orhiba di Buleleng. (dok. Orhiba, gedesupra Red)